WELCOME TO MY BLOG

Moshi-moshi minna-san, arigato sudah mampir ke blog saya yang gak jelas ini. Harap tinggalkan jejak minna-san... ^^

Kamis, 13 September 2012

Fiction : "Kipas Cinta (The Story of Uchiha Sasuke)"


Api yang berkobar, seperti penguasa. Memecah udara yang sudah panas menjadi semakin menyengat saja. Aku sudah tak tahan lagi. Keringatku bercucuran dan rasanya ingin pingsan saja. Aku menatap dia yang begitu puas menyemburkan bola api yang besar dari mulutnya.
“Hei Sasuke! Berhentilah melakukan jurus itu! Udara panas sekali!”. Perintahku.
“Sekali lagi! Sudah lama aku tak menggunakan jurus ini setelah tahu menggunakan Chidori!” jawabnya.
Kembali ia menyemburkan api dari mulutnya lagi. Aku sudah benar-benar tidak kuat. Udara semakin panas. Saking tidak kuatnya, aku sampai-sampai tak bisa berfikir jernih sehingga ku kumpulkan chakrakudan mengeluarkan jurus. Kehembuskan angin dari mulutku. Dan disitulah bodohnya aku. Angin yang kuhembuskan bukan memadamkan api yang ia keluarkan, tapi malah membuat api semakin besar. Aku segera melompat menghindari api dan diapun begitu. Setelah api padam dia bereriak kearahku dan berkata,
“Apa yang kau lakukan, hah?! Kau ingin membakar rumahmu?!”
“Eh, kau tak bisa menyalahkan aku seperti itu! Sudah kukatakan padamu udara panas sekali! Aku tak kuat makanya ku keluarkan jurus angin! Hah... syukur halaman belakang rumahku luas!”
Dia tiba-tiba diam t erpaku. Ada sesuatu yang ia fikirkan. Karena heran ku dekati ia.
“Ada apa?” tanyaku.
“Iya, angin! Aku teringat akan klanku. Uchiha! Aku masih belum percaya kalau akulah satu-satunya penerus klan itu.”
“Sudahlah! Tak usah sedih seperti itu. Aku mau kok membantumu membangkitkan klan Uchiha. Klan yang kuat dan diakui semua orang.”
Dia memalingkan wajahnya dan menatapku. Hah... tatapan itu...
“Lihat! Ini persis sekali dengan lambang Uchiha kan?” tanyaku sambil memamerkan sebuah kipas yang kubuat sendiri kusesuaikan dengan lambang Uchiha.
“Ini! Sekarang kipas aku dengan ini!” perintahku sambil menyodorkan kipas itu padanya. Dia enggan menerimanya.
“Apa? Aku tidak mau!”
“Kau tidak bisa bilang tidak mau, kau yang buat aku seperti ini kan?”
“Oke, begini saja! Kita bertarung dan jika aku menang, kau harus mau mengipasku dengan ini. Bagaimana?” tantangku.
“Oke! Tapi jika aku yang menang, kau harus mentraktirku makan ice cream. Bagaimana?”
“No problem!” kami sepakat.
“Hmf! Aku sudah sering membunuh dan melukai banyak orang! Aku tak perlu mengeluarkan banyak tenaga untuk mengalahkanmu.” Katanya.
“Kau meremehkanku, kau pikir siapa yang mau dibuuh olehmu?”
Dan kami mulai bertarung. Entahlah, apa ia benar-benar meremehkanku atau mencoba mengalah, tapi yang jelas ia bertarung setengah hati.dan hanya dengan sedikit usaha aku memenangkan pertarungan itu.
“Hei’ kemana semangatmu? Bukankah kau yang mengajariku untuk mengalahkan seseorang, harus ada hasrat ingin membunuh?” sambil menatapnya yang jatuh tertidur dihadapanku.
“Aku tidak akan bisa melakukan hal itu padamu, walaupun itu hanya sekedar hasrat saja.”
Aku tersenyum mendengarnya. Kuulurkan tanganku untuk membantunya berdiri. Ia menggapai tanganku dan berdiri dengan bantuanku.
“Ini!” kataku sambil memberikan kipa itu padanya. ”Sekarang kipas aku!”
Kami duduk di bawah pohon dengan dia yang mengipasku. Aku ersenyum melihatnya dengan wajah ketus. Terkadang aku tertawa geli dan ia semakin ketus saja.
“Haha... kau lucu dengan wajah seperti itu!” kataku.
“Jangan bercanda!” jawabnya.
“Hah... Slowly! Kalau ngipas yang benar dong! Tidak terasa nih!” kataku.
Tiba-tiba ia terdiam. Tak bisa kulihat matanya saat itu. Tapi sepertinya dia seram sekali.
“Sa... Sasuke... kipasnya teraliri chakra... Apa tidak apa-apa?”
Dia diam saja. Wah... ini gawat.
BUUKK!! Kupukul kepalanya dengan tinjuku.
“Aduh... Sakit...” dia meringis. “Apa-apaan sih?!”
“Habis ... kau menakutkan sekali! Kipasnya teraliri chakra, sekali kipas aku bisa terbang, yang benar saja!”
“Kau minta kan?”
“Tapi aku tidak minta segitu besar!” teriakku. Aku merebahkan tubuhku ditanah dan kuletakkan kepalaku dipangkuannya.”Ya sudah, kipas lagi! Tapi sekarang yang benar ya!”
“Iya,Iya...” Dia kembalimengipasku. Wajahnya pasrah sekali.
Setelah lama mengipas dan rasa lelahku hilang aku beranjak dari tidurku dan hendak pergi.
“Mau kemana?” tanyanya.
“Kau jangan kemana-mana ya! Aku akan segera kembali.” Ia tak menjawab. Tapi aku yakin ia tidak akan kemana-mana.
Aku kembali dengan membawa 2 buah ice cream di tanganku. Aku kembali didik disampingnya dan memberikan salah satu ice cream itu. Ia menerimanya dengan sedikit heran.
“Kenapa? Aku kalah kan?” tanyanya.
“Sudahlah! Anggap saja itu ucapan terima kasih karena sudah mau mengipasiku. Aku beruntung sekali lho! Itu ice cream keluaran terbaru ada 3 rasa berbeda didalamnya dengan wafell choclate berbentuk jantung dengan topping butiran permen warna-warni, harganya juga harga promosi. Cobain deh, pasti enak!”
Aku memakan ice milikku. Tapi ia tidak. Dia masih diam terpaku.
“Eh... Ayo dimakan! Nanti Icenya mencair lho! Bukannya kamu yang ingin Ice cream?”
“I... Iya.” Dia memakan Ice creamnya.
“Oh iya, satu lagi! Kalau makan Ice cream, tidak boleh sambil menyemburkan api, nanti Icenya mencair dan tak bisa dimakan lagi.” Kataku.
Dia meringis mencoba menahan amarah. Tapi aku senang dan tertawa cekikikan. Tiba-tiba kurasakan ia mencium pipiku. Aku terkejut sekali tapi setelah itu kurasakan pipiku dingin.
“Sasuke, kau mencium pipiku dengan Ice cream dibibirmu. Lihat pipiku jadi kotor nih!” kucoba untuk membersihkannya. Tapi ia menahan tanganku dan mencegahnya.
“Jangan dibersihkan! Biar ku semburkan api agar es dipipimu mencair. Bagaimana?”
“Yang benar saja! Tubuhku juga akan mencain nanti! Sasuke jahil, ih!”
Dia tersenyum. Tidak, tapi dia tertawa lepas. Kemudian dia menyandarkan kepalanya dibahuku.
“Tapi Ice creamnya benar-benar enak! Terasa segar dan manis sekali!
Kurasa ia benar. Entah karena kelegihan gula atau perasaan kami saja, tapi Ice cream itu benar-benar manis. Aku tersenyum sambil ku elus kepalanya yang masih ia sandarkan dibahuku.-

Author : Valiant ikawa (541) 27/4/2009 My Favorite Autor from Fanfiction "She's my friend" ^^
Image : By Taeri Mentari ^^

Tidak ada komentar:

FUN TRANSLATE